Optimasi Ekstrasi dan Karakterisasi Pektin dari Kulit Kakao (Theobroma cacao L.) Menggunakan Metode Maserasi
Kulit kakao merupakan sumber utama limbah produksi biji kakao yang mencapai 75,67 persen dari buah kakao segar. Pemanfaatan limbah kulit kakao dilakukan oleh para petani dalam jumlah kecil sebagai pakan ternak. Salah satu alternatif pemanfaatan kulit kakao adalah sebagai sumber pektin dengan rendemen 10-16 persen. Kondisi ekstraksi seperti pH, ukuran sampel dan rasio bahan:pelarut dapat memengaruhi rendemen dan kualitas pektin. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai optimasi kondisi ekstraksi pektin dari kulit buah kakao menggunakan pelarut amonium oksalat dengan memvariasikan ukuran sampel (60, 80, 100 mesh), pH (1; 1,5; 2), dan rasio bahan:pelarut (1:40, 1:50, 1:60) terhadap rendemen dan kadar galakturonat. Penelitian ini menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Box-Behnken Design menggunakan software Design Expert 13. Kondisi ekstraksi pektin kulit buah kakao yang optimum adalah menggunakan ukuran sampel 100 mesh, pH pelarut 2 dan rasio sampel:pelarut 1:40. Pektin yang dihasilkan memiliki karakteristik kadar air 10,314 persen, kadar abu 7,507 persen, berat ekivalen 302,750 mg, kadar metoksil 4,601 persen, kadar galakturonat 84,265 persen, dan derajat esterifikasi 30,997 persen.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408290023
Keyword
Amonium oksalat Ekstraksi Kulit buah kakao Pektin RSM