Pengaruh Jenis Inang Terhadap Karakteristik Fisik dan Kadar Senyawa Bioaktif Pada Daun Benalu (Dendrophthoe pentandra)
Benalu (Dendrophthoe pentandra) merupakan tanaman hemiparasit yang diketahui mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid, fenol, dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Kandungan senyawa tersebut bervariasi tergantung pada jenis tanaman inang tempat benalu tumbuh, karena adanya perbedaan metabolit sekunder dan kondisi fisiologis inang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan bioaktif dan aktivitas antioksidan daun benalu yang tumbuh pada tiga jenis tanaman inang berbeda, yaitu kakao (Theobroma cacao L.), alpukat (Persea americana), dan jeruk nipis (Citrus aurantiifolia). Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, ekstraksi menggunakan pelarut metanol, serta analisis kandungan flavonoid, total fenol, tanin, rendemen, dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak daun benalu tidak berbeda signifikan antar inang, dengan nilai berkisar 10,28–11,44%. Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada benalu yang tumbuh pada alpukat (66,59 ± 10,50%) dan jeruk nipis (66,83 ± 5,39%), sedangkan benalu pada kakao menunjukkan aktivitas lebih rendah (39,68 ± 9,46%). Analisis total fenol tertinggi dijumpai pada benalu dari alpukat (64,11 ± 10,63 mg GAE/g), disusul jeruk nipis (61,67 ± 10,30 mg GAE/g), dan kakao (50,93 ± 20,08 mg GAE/g). Kandungan flavonoid tertinggi diperoleh pada benalu yang tumbuh pada kakao (11,09 ± 1,53 mg QE/g), sedangkan kandungan terendah terdapat pada jeruk nipis (6,40 ± 2,29 mg QE/g). Kandungan tanin relatif tidak berbeda signifikan, berkisar 23,84–24,11 mg GAE/g.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2510200006
Keyword
Benalu Dendrophthoe pentandra senyawa bioaktif antioksidan