Penerapan Produksi Bersih pada UMKM Emping Singkong Dua Putri di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya di pedesaan. Salah satu sektor yang berkembang adalah pengolahan singkong di Desa Sungai Langka, yang memproduksi emping singkong dan berpotensi menimbulkan limbah padat dan cair yang belum dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi eksisting proses produksi, mengkaji alternatif produksi bersih, serta menentukan prioritas penerapan pada UMKM Emping Singkong Dua Putri melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur yang dianalisis dengan neraca massa, kelayakan teknis, lingkungan, ekonomi, serta Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi terdiri atas 8 (delapan) tahapan, yakni pengupasan, pencucian, pengukusan, penggetukan, penggilingan, pencetakan, pengeringan, dan pengemasan. Dari 75 kg singkong per hari dihasilkan 25 kg emping singkong, limbah padat 22,85 kg, dan limbah cair 265,5 liter. Alternatif produksi bersih yang direkomendasikan meliputi pemanfaatan kulit singkong menjadi pakan ternak, pupuk kompos, pupuk organik cair (POC), serta pengurangan penggunaan air melalui pencucian bertahap. Berdasarkan hasil MPE, prioritas utama adalah pengolahan kulit singkong menjadi pupuk organik cair (POC) dengan skor 7.699.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509020050
Keyword
Emping Singkong Produksi Bersih Neraca Massa MPE