Pengolahan Limbah Kulit Buah Kakao Dengan Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) Air Cucian Beras Dan Bioaktivator Komersial (Studi Kasus : Desa Sungai Langka)
Kakao merupakan salah satu hasil perkebunan yang terkenal dari Desa
Sungai Langka. Kakao umumnya diolah oleh masyarakat menjadi
produk cokelat, namun dalam pengolahan kakao menjadi cokelat
menghasilkan limbah yakni kulit buah kakao. Untuk mengolah limbah
kulit kakao salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan
diolah menjadi kompos. Pada penelitian ini pembuatan kompos
dilakukan dengan menggunakan tambahan bioaktivator yakni EM4 dan
MOL air cucian beras dengan metode pengomposan takakura.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung reduksi limbah dan
menganalisis suhu, pH, kadar air serta karakteristik kimia kompos ( C
Organik, N-Total, Fosfor, Kalium dan Rasio C/N) dengan variasi
bioaktivator berdasarkan SNI 19-7030-2004. Metode pada penelitian
ini adalah eksperimen dengan 4 variasi dan 3 kali pengulangan kecuali
pada perlakuan kontrol (A0). Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa seluruh kompos dari tiap perlakuan telah memenuhi SNI 19
7030-2004. Suhu akhir kompos dari tiap perlakuan sudah memenuhi
yakni 260C, sementara pH akhir dari tiap perlakuan berada pada angka
optimal yaitu 7 dan kadar air dari keseluruhan perlakuan telah
memenuhi SNI 19-7030-2004. Sementara untuk karakteristik kimia
kompos dengan biaoktivator EM4 memiliki kandungan C-Organik, N
Total, Fosfor, Kalium dan rasio C/N yang paling baik dibandingkan
dengan perlakuan lainnya. Untuk reduksi limbah tertinggi yakni pada
perlakuan dengan penambahan EM4 dengan nilai reduksi sebesar 81%.
Dengan demikian, penggunaan bioaktivator komersial yaitu EM4 lebih
direkomendasikan sebagai bioaktivator yang paling efektif dalam
meningkatkan kualitas kompos dalam penelitian ini.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505300036
Keyword
EM4 MOL KOMPOS Limbah Kakao