PENDUGAAN LAJU PERUBAHAN MUTU SELAMA PENYIMPANAN PADA TINGKATAN SKIM DAN SISIR BUAH PISANG CAVENDISH
Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu buah tropis yang banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pisang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
menjadi salah satu buah unggulan di Indonesia. Salah satu pisang yang banyak
dikonsumsi masyarakat adalah jenis Pisang Cavendish. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh ukuran dan tingkatan sisir terhadap perubahan fisiologis buah
pisang selama penyimpanan serta mengembangkan metode thermal and visible
images sebagai pendekatan untuk mendeteksi perubahan kualitas buah pisang.
Penelitian ini menggunakan buah pisang yang dipetik dari PG4, PT Great Giant
Pineapple, Lampung Timur. Sampel buah pisang yang digunakan adalah pisang
dengan ukuran skim 38 dan skim 40 dan tingkatan sisir ke-2, sisir ke-4, dan sisir
ke-6 dengan jumlah sampel seluruhnya sebanyak 252 buah. Sampel buah pisang
disimpan dengan pengemas plastik vakum pada suhu 16°C selama 42 hari
penyimpanan. Parameter pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini meliputi
suhu, warna kulit, susut bobot, laju respirasi, kekerasan, total padatan terlarut, total
asam tertitrasi, kadar air, dan kandungan pati. Analisis data menggunakan metode
Jaringan Saraf Tiruan yang menggunakan parameter suhu, Ired, Igreen, Iblue
sebagai variabel masukan dan parameter kekerasan, TPT, dan total asam tertitrasi
sebagai variabel luaran atau prediksi. Sebanyak 27 variasi fungsi aktivasi logsig
tansig-purelin disimulasikan untuk memperoleh model terbaik, diindikasikan dari
R2 terbesar dan RMSE terkecil. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkatan
sisir berpengaruh nyata terhadap laju perubahan mutu buah selama penyimpanan
yaitu pada parameter susut bobot, respirasi, kekerasan dan kadar air. Demikian juga
diperoleh bahwa ukuran skim berpengaruh nyata terhadap perubahan mutu internal
buah pisang yaitu pada parameter visible image intensitas biru dan total padatan terlarut. Hasil pengembangan model Jaringan Saraf Tiruan dengan output kekerasan
dapat dilihat pada fungsi aktivasi terbaik yang menghasilkan nilai R2 terbesar
adalah logsig-tansig-logsig dengan nilai R2 = 1 dan RMSE 0,00479. Sedangkan
parameter total padatan terlarut yaitu pada fungsi aktivasi tansig-logsig purelin
dengan nilai R2 = 1 dan RMSE = 0,00626 dan pada parameter total asam tertitrasi
pada fungsi aktivasi logsig-tansig-purelin dengan nilai R2 = 1 dan RMSE =
0,00004. Nilai yang digunakan merupakan nilai pelatihan RMSE terkecil dan nilai
R2 terbesar karena menunjukkan tingkat keakurasian model dalam memprediksi
mutu buah.
Kata kunci : pisang cavendish, ukuran skim, tingkat sisir
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409240336
Keyword
pisang cavendish ukuran skim tingkat sisir Cavendish banana skim size hand level