IMPLEMENTASI SUBSISTEM DAYA PADA MONITORING GAS BERBAHAYA MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
Hazardous Gas Monitoring System (HAGAMORO) merupakan alat untuk mengontrol dan memonitor gas berbahaya seperti Benzena (C6H6), Alkohol, Metana, Amonia (NH3), Karbon Dioksida (CO2), dan Karbon Monoksida (CO). Pada buku TA ini menggunakan sensor MQ-7 dan MQ-135, dengan fokus implementasi subsistem daya yang dioptimalkan. Desain sistem ini memungkinkan operasi dengan baterai maupun adaptor listrik, menggunakan empat baterai Li-ion dengan tegangan 4V per sel dan kapasitas 2,6 Ah. Baterai-baterai ini diatur dalam konfigurasi dua set paralel yang dihubungkan secara seri, menghasilkan tegangan gabungan 8V yang kemudian diturunkan menjadi 5V menggunakan modul step-down untuk memenuhi kebutuhan daya Arduino dan komponen lainnya.
Implementasi subsistem daya HAGAMORO dilakukan dengan baik, menggunakan empat baterai Li-ion dalam konfigurasi dua set paralel yang dihubungkan secara seri untuk menghasilkan tegangan dan kapasitas yang memadai. Sistem ini menggunakan BMS 2S untuk pengisian daya yang aman dan efisien. Tegangan gabungan dari baterai disalurkan melalui modul step-down untuk menurunkan tegangan ke level yang sesuai dengan kebutuhan daya Arduino dan komponen lainnya, memastikan pasokan daya yang stabil dan efisien.[1]
Subsistem daya dirancang untuk meminimalkan konsumsi daya dengan membatasi penggunaan komponen yang tidak diperlukan saat sistem menyala. Buzzer hanya aktif saat kondisi gas berada dalam status siaga atau berbahaya. Penggunaan LED diatur berdasarkan kondisi gas yang terdeteksi: LED hijau menyala ketika kondisi gas aman, LED kuning saat kondisi sedang, LED biru dalam kondisi siaga, dan LED merah saat kondisi gas berbahaya. Pengaturan ini mengurangi konsumsi daya yang tidak perlu, memastikan efisiensi energi yang lebih baik, memperpanjang masa pakai baterai, dan meningkatkan kinerja keseluruhan sistem HAGAMORO
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409020007
Keyword
Arus Baterai Sensor Gas Adaptor Arduino