(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

A Modelling and Simulation of Bus Rapid Transit (BRT) Headway: Case Study of BRT Transjakarta 4th Corridor


Ini adalah tugas akhir mengenai sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Transjakarta, Indonesia. BRT adalah sistem transportasi umum berbasis bus dengan kapasitas lebih besar dibandingkan bus reguler. Headway adalah perbedaan waktu antara kedatangan dua bus berturut-turut di halte yang sama. Masalah ketepatan waktu kedatangan bus dan keandalan layanan dipecahkan dalam tesis ini. Tesis ini menggunakan pendekatan pemodelan dengan tahapan desain (pengembangan model konseptual, pengembangan model matematika), proses pengumpulan data (nama halte bus, tingkat kedatangan penumpang, rata-rata penumpang turun dari bus, waktu satu penumpang naik ke bus, waktu satu penumpang turun dari bus, waktu bus berhenti di stasiun saat tidak ada penumpang naik atau turun, jarak antara halte, waktu perjalanan antar halte, jumlah gerbang masuk ke jalur busway antar halte, jumlah lampu lalu lintas yang dilewati antar halte, probabilitas kendaraan masuk ke jalur busway antar halte, probabilitas menghadapi lampu lalu lintas antar halte), peningkatan (analisis skenario), dan tahap instalasi menggunakan metode simulasi dengan perangkat lunak Flexsim. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa skenario 1 yang menggunakan model yang dikembangkan lebih cocok dibandingkan dengan skenario 2 yang mengandalkan model yang sudah ada. Skenario 1 melibatkan waktu tunggu sebesar 7,114 menit dengan headway 9,259 menit dan 6 bus beroperasi dari jam 16:00 hingga 17:00. Selama rentang waktu antara jam 17:00 hingga 18:00, waktu tunggu berkurang menjadi rata-rata 5,34 menit dengan headway 3,796 menit dan frekuensi 16 bus. Pada periode antara jam 18:00 hingga 19:00, waktu tunggu rata-rata lebih lanjut menurun menjadi 5,706 menit dengan headway 4,351 menit dan frekuensi 14 bus yang beroperasi. Dibandingkan dengan kondisi lain, skenario 1 menghasilkan penurunan waktu tunggu sebesar 9%, 56%, dan 40% di interval waktu yang sesuai. Dalam Skenario 1 dianggap dapat diterima jika waktu antar kendaraan kurang dari 10 menit dan ada penurunan waktu tunggu minimal sebesar 8%. Tindakan yang diusulkan yang diharapkan dilakukan dalam penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut: Penelitian menyarankan untuk menyesuaikan jadwal bus dari jam 16:00 hingga 17:00 untuk mengurangi waktu tunggu penumpang. Peningkatan model di masa depan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti hari, jam sibuk, dan jenis bus. Perluasan simulasi untuk mencakup situasi, termasuk rute Transjakarta. Investigasi pendekatan optimisasi yang mempertimbangkan frekuensi kedatangan, durasi berhenti, dan waktu perjalanan untuk meningkatkan keterandalan layanan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2404300004

Keyword
BRT Headway Simulation Modelling Flexsim Punctuality