PEMANFAATAN BIJI NYAMPLUNG MENJADI BIODIESEL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI IN SITU
Pemanfaatan Biji Nyamplung Menjadi Biodiesel Melalui Proses
Transesterifikasi In Situ
Riva Fariza 119330006
Pembimbing: Eka Nurāazmi Yunira, S.T.P., M.Si., dan Dyah Putri Larassati,
S.T.P., M.T.P.
ABSTRAK
Bahan bakar minyak bumi (BBM), merupakan sumber energi utama yang
digunakan di Indonesia pada saat ini. Konsumsi minyak bumi akan terus meningkat
namun minyak bumi memiliki ketersediaan yang terbatas. Untuk memenuhi
kebutuhan minyak bumi diperlukan produksi bahan bakar alternatif ramah
lingkungan seperti biodiesel. Salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel yaitu nyamplung. Kandungan minyak
tinggi pada biji nyamplung (50-73%) sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai
bahan baku dalam proses produksi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh suhu dan rasio heksan-metanol terhadap rendemen
biodiesel, mengidentifikasi pengaruh suhu dan rasio heksan-metanol terhadap sifat
fisikokimia biodiesel dari biji nyamplung. Penelitian disusun menggunakan
rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor berupa variasi suhu 40 oC dan 55
oC, dan perbandingan rasio pelarut heksan/methanol 3:2, 2,5:2,5, 2:3 v/v.
Rendemen tertinggi yaitu 53,93% diperoleh dari suhu 40 oC dan rasio
heksan/metanol 3:2 v/v. Perolehan terbaik yaitu pada perlakuan A3T2 dengan
kondisi suhu 55 oC dan rasio heksan/metanol 2:3 v/v dengan sifat fisikokimia yaitu
viskositas 11,70 cSt, massa jenis 853 Kg/m3
, bilangan penyabunan 273,56 mg
KOH/g , dan bilangan ester 266,46 mg-KOH/g.
Kata kunci : Biodiesel, fisikokimia, suhu, heksan-methanol, nyamplung.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401260107
Keyword
Biodiesel, fisikokimia, suhu, heksan-methanol, nya