(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

RANCANG BANGUN ALAT MONITORING DAN ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PERMUKAAN TERHADAP OUTPUT ARUS DAN TEGANGAN PADA MODUL PHOTOVOLTAIC BERBASIS IOT MICROCONTROLLER


Energi surya merupakan energi yang berasal dari radiasi cahaya matahari, Indonesia memiliki sumber energi surya terbesar di dunia. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa yakni garis dimana matahari selalu melintas sepanjang tahun. Dengan potensi yang besar seperti ini, dapat dimanfaatkan oleh alat yang bernama “photovoltaic”, photovoltaic merupakan alat konversi dari energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Penelitian membutuhkan 2 alat microcontroller , dimana Arduino UNO akan bertindak sebagai penerima sampel data dari hasil pengukuran oleh sensor arus, tegangan dan suhu. Sedangkan Node MCU akan bertindak sebagai pengirim data kepada platform Thinger.io melalui modul ESP8266 yang terintegrasi dengan modem internet. Dibutuhkan penyambungan melalui pin RX-TX yang terdapat pada masing-masing microcontroller. Penyambungan yang dipasang sejenis akan menyebabkan kedua microcontroller tidak dapat saling bertukar data dan informasi. Pengujian kalibrasi dengan menggunakan sensor tegangan dan arus memiliki nilai akurasi dan presisi yang cukup baik walau terdapat sedikit penyimpangan dalam pengukuran, hal ini diakibatkan oleh peralatan, coding script, komponen penyusun sensor, maupun arus dan tegangan input referensi sensor yang fluktuatif. Dalam percobaan lapangan sistem alat monitoring selama 4 jam dari jam 10 pagi hingga jam 3 sore didapatkan hasil akhir berupa rentang suhu pada temperatur permukaan 1 yakni 43-57,29°C dengan rata-rata 50,30°C. Pada temperatur permukaan 2 rentang suhu 42,50-60,70°C dan rata-rata 53,22°C, adapun selisih temperatur lapisan atas panel surya dengan lapisan bawah panel surya yakni hanya berkisar 2,9°C. Pada output panel surya memiliki arus listrik dengan rentang 0,03 A hingga 0,54 A dan rata-rata arusnya sekitar 0,22, tegangan listrik dengan rentang 6,46 V hingga 9,27 V, serta daya listrik dengan rentang 0,2 Watt hingga 3,54 Watt. Tegangan dapat menurun diakibatkan oleh meningkatnya temperatur pada sel panel surya sehingga mempengaruhi output konversi listriknya, disisi lain faktor memanasnya dummyload dan sensor, menjadi salah satu penyebab arus dan tegangan listrik bergerak secara non-linear dimana terjadi peningkatan arus listrik saat tegangan listrik menurun.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308040031

Keyword