(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Strategi Mitigasi Bencana Tsunami dalam Kawasan Wisata (Studi Kasus: Pesisir Teluk Kiluan)


Indonesia merupakan negara kepulauan dan setidaknya terdapat 17508 pulau dengan panjang pantai 99.093 km dengan karakteristik tersebut tentunya potensi pengembangan pariwisata di Indonesia cukup besar. Perkembangan pariwisata dalam hal ini pariwisata bahari tentunya memberikan dampak positif terhadap perkembangan wilayah disekitarnya walaupun demikian berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada pada jalur pertemuan lempeng tektonik yang lebih dikenal dengan ring of fire. Hal ini yang tentunya dapat memicu bencana di wilayah pesisir seperti gempa bumi dan tsunami. Kondisi tersebut tentunya dapat menjadi masalah pada masa yang akan datang bila perkembangan tidak diarahkan dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya bencana di wilayah pesisir karena semakin tingginya perkembangan fisik dan aktivitas manusia maka potensi dampak kerugian yang dapat ditimbulkan dari bencana di wilayah pesisir akan semakin besar. Pentingnya pemahaman risiko bencana ataupun dampak bencana dapat menjadi landasan dalam perencanaan wilayah pesisir. Hal ini sejalan dengan prioritas aksi ke-satu sendai frameworf disaster risk reduction. Secara sederhana konsep risiko didefinisikan sebagai kemungkinan dampak yang ditimbulkan akibat adanya interaksi antara bahaya dan kerentanan. Penelitian ini mengkaji dua komponen penyebab bahaya tersebut dan dalam hal ini penelitian dilakukan secara spasial dan deskriptif terhadap prediksi kondisi wilayah pada tahun 2031 di Pesisir Teluk Kiluan. Merujuk crunch and release model dalam manajemen bencana penanganan terhadap bencana dapat ditekankan pada upaya untuk mengurangi kerentanan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat risiko bencana tsunami di pesisir Teluk Kiluan berada pada level yang tinggi dengan penyebabnya adalah tingginya tingkat bahaya dan kerentanan di Pesisir Teluk Kiluan. Ada 3 wilayah yang perlu menjadi prioritas penanganan yakni Dusun Sinar Agung, Sinar Maju, dan Bandung Jaya. Berkaitan dengan hal tersebut rekomendasi strategi mitigasi pada penelitian ini diharapkan dapat mencegah tingginya risiko bencana pada tahun 2031, dengan asumsi bahwa strategi tersebut berhasil dilakukan diperkirakan tingkat risiko bencana tsunami di Pesisir Teluk Kiluan dapat ditekan hingga level sedang berdasarkan penurunan nilai indeks risiko bencana tsunami pada tahun 2031 di Pesisir Teluk Kiluan. Kata Kunci: tsunami, risiko bencana, mitigasi, bahaya, kerentanan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2206050041

Keyword