Prarancangan Pabrik Dimetil Karbonat dari Metanol dan Karbon Dioksida menggunakan Katalis CeO2 dengan Kapasitas 88.000 Ton/Tahun
Dimetil karbonat merupakan salah satu bahan kimia intermediet yang digunakan di industri dan memiliki manfaat yang cukup banyak. Senyawa ini digunakan sebagai pelarut ramah lingkungan, bahan baku dalam sintesis organik, komponen penting dalam produksi polikarbonat, aditif bahan bakar, serta bahan antara dalam industri farmasi dan pestisida. Kebutuhan dimetil karbonat di Indonesia cukup banyak berdasarkan dari jumlah impor dimetil karbonat. Prarancangan pabrik dimetil karbonat ini bertujuan untuk memenuhi permintaan dimetil karbonat di dalam negeri. Pabrik dimetil karbonat dirancang dengan kapasitas 88.000 ton/tahun dan direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari yang berlokasikan di Bontang, Kalimantan Timur. Prarancangan ini memproduksi dimetil karbonat sebagai produk utama dan 2-picolinamide sebagai produk samping menggunakan metode direct syntesis dengan mereaksikan senyawa karbon dioksida dan metanol. Reaksi ini dijalankan menggunakan continous stirrer tank reactor pada tekanan 30 atm dan temperatur 120 oC dengan bantuan katalis cerium (IV) oxide dan berlangsung secara eksotermis dan adiabatis. Supaya dapat memproduksi produk tersebut diperlukan bahan baku utama berupa karbon dioksida sebanyak 268.993,11 ton/tahun, metanol sebanyak 61.134,80 ton/tahun, dan 2-cyanopyridine sebanyak 98.747,98 ton/tahun dengan kebutuhan air pendingin sebanyak 1.814.198,38 kg/jam. Pada unit utilitas menggunakan steam sebanyak 5.132,25 kg/jam, 6.938,50 kWh, udara tekan 69,13 kg/jam, dan bahan bakar 274,17 liter/jam. Hasil perhitungan evaluasi ekonomi didapatkan bahwa nilai persentase return on investment (ROI) setelah pajak 44,63%, pay out time (POT) setelah pajak selama 1,905 tahun, break even point (BEP) sebesar 48,62%, shut down point (SDP) sebesar 20,70
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2512290002
Keyword
karbon dioksida, metanol, dimetil karbonat, utilit