View/Open

Author

Date Published
17 Dec 2025

Advisor
Selvi Misnia Irawati, S.Si., M.T.,
Nugroho Prasetyo, S.T., M.T.,

Subject
Teknik Geofisika

Publisher

Intrusi air laut merupakan salah satu permasalahan utama di wilayah pesisir Pekalongan yang berdampak terhadap penurunan kualitas air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona akuifer yang telah terintrusi air laut serta menentukan seberapa jauh intrusi air laut terjadi di wilayah pesisir Pekalongan. Penelitian ini menerapkan metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) sebanyak 10 lintasan pengukuran dengan orientasi tegak lurus terhadap garis pantai. Setiap lintasan pengukuran menggunakan konfigurasi dipole–dipole untuk memperoleh distribusi resistivitas bawah permukaan yang lebih dalam. Pemodelan data resistivitas menggunakan inverse modeling berfungsi untuk memperoleh kondisi bawah permukaan yang sebenarnya secara dua dimensi, sedangkan untuk mengidentifikasi sebaran intrusi air laut menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil interpretasi memperlihatkan bahwa lapisan akuifer penyusun wilayah penelitian didominasi oleh pasir dan lempung pasiran. Nilai resistivitas lebih dari 15 Ωm mengindikasikan keberadaan akuifer air tawar, sedangkan nilai resistivitas kurang dari 2 Ωm menunjukkan zona akuifer yang telah terintrusi air laut. Secara spasial, sebaran intrusi air laut terdeteksi menjalar dari arah utara ke selatan mengikuti aliran sungai. Jarak penetrasi intrusi mencapai sekitar 12 km dari garis pantai pada zona barat wilayah penelitian, 6 km pada zona tengah, sedangkan zona timur hanya mencapai sekitar 2,5 km. Penelitian ini memberikan informasi penting bagi pengelolaan sumber daya air tanah di wilayah pesisir.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2512150005

Keyword
akuifer electrical resistivity tomography intrusi air laut Pekalongan resistivitas