PENERAPAN METODE 5S PADA LINGKUNGAN KERJA AREA PEREBUSAN PRODUKSI TEMPE (STUDI KASUS UMKM BEDENG TEMPE)
UMKM Bedeng Tempe bergerak di bidang produksi tempe. Permasalahan utama di UMKM ini adalah area kerja yang tidak tertata dan alat kerja yang tersimpan sembarangan yang menyebabkan pemborosan aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi permasalahan pada stasiun perebusan, melakukan rancangan perbaikan melalui penerapan metode 5S, melakukan penerapan rancangan 5S pada stasiun perebusan menggunakan Standard Operating Procedure (SOP) dan Visual Display. Penelitian ini menggunakan pendekatan Process Activity Mapping (PAM) dan Root Cause Analysis 5 why’s untuk mengidentifikasi dan menganalisis aktivitas bernilai tambah (VA), tidak bernilai tambah (NVA), dan tidak memberikan nilai tambah tetapi di butuhkan (NNVA). Hasil penerapan program 5S menunjukkan adanya peningkatan efisiensi proses perebusan kedelai, di mana total waktu produksi menurun dari 4.984 detik menjadi 4.928 detik, dengan peningkatan efisiensi sebesar 1%. Jumlah aktivitas juga berkurang dari 53 menjadi 46 aktivitas, dengan peningkatan value ratio aktivitas sebesar 13,21%. Implementasi SOP dan Visual Display membantu menciptakan area kerja yang lebih bersih, rapi, dan tertata, serta meningkatkan kedisiplinan pekerja terhadap prosedur kerja.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2512120001
Keyword
Process Activity Mapping (PAM) Root Cause Analysis 5 why’s Visual Display Metode 5S Standard Operating Procedure (SOP)