ANALISIS KESTABILAN LERENG TAMBANG BATU ANDESIT MENGGUNAKAN METODE SMR, Q-SLOPE DAN FEM PADA WILAYAH CV BUDI MULYA KARYA, KECAMATAN SUKABUMI,
BANDAR LAMPUNG.
CV Budi Mulya Karya perusahan yang bergerak di bidang pertambangan batuan
andesit yang berlokasi di daerah Sukabumi, Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Sumber daya andesit yang terhitung pada wilayah tambang tersebut mencapai
9.097.415 ton. Proses penambangan yang dilakukan menggunakan sistem Quarry
dengan jumlah lereng yang dianalisis sebanyak tiga lereng dari tiga pit yang
berbeda. Kegiatan pertambangan dapat memicu terjadinya longsor diarea lereng
tambang, sehingga perlu adanya analisis kestabilan lereng agar dapat mengurangi
resiko terjadinya longsor pada area tambang. Analisis kestabilan lereng dilakukan
dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya Rock Mass Rating (RMR),
Slope Mass Rating (SMR), Q-Slope, dan Finite Element Method (FEM). Dalam
analisis secara Rock Mass Rating menunjukkan kondisi lereng baik pada ketiga
lereng yang dianalisis. Dalam analisis secara Slope Mass Rating menunjukkan
kondisi lereng sedang pada pit 1, kondisi lereng sedang pit 2 dan kondisi lereng
buruk pada pit 3. Analisis Q-Slope dilakukan untuk mengetahui nilai sudut
rekomendasi aman pada lereng yang kemudian nilai tersebut digunakan dalam
pemodelan lereng dari metode Finite Element Method (FEM). Analisis Finite
Element Method dilakukan untuk mengetahui nilai SRF yang diasumsikan sebagai
nilai dari faktor keamanan suatu lereng. Pada analisis tersebut memperhantikan
kondisi geometri lereng yang meliputi kemiringan dan ketinggian lereng serta
beban seismik dan kondisi airtanah pada suatu lereng. Nilai SRF diperoleh dari
pengolahan data menggunakan software Rockscience2Phase2 yang menghasilkan
pemodelan suatu lereng dalam bentuk dua dimensi. Data yang digunakan dalam
memperoleh nilai SRF terdiri Q-Slope, Kuat Tekan, Kuat Tarik, Kohesi, Sudut
Geser dalam serta Geological Strength Index (GSI). Nilai SRF yang diperoleh dapat
diasumsikan sebagai nilai faktor keamanan lereng yang mengacu pada klasifikasi
Keputusan Mentri ESDM No. 1827 tahun 2018. Nilai SRF pada setiap lereng
menunjukkan kondisi lereng buruk berdasarkan klasifikasi Keputusan Mentri
ESDM No. 1827 tahun 2018. Nilai SRF pada Pit 1 adalah 1,49 dengan sudut
rekomendasi lereng 47°, nilai SRF pada Pit 2 adalah 1,23 dengan sudut
rekomendasi lereng 50°, nilai SRF pada Pit 3 adalah 1,2 dengan sudut rekomendasi
lereng 47°.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2512040001
Keyword
Faktor Keamanan FEM Lereng SMR Q-Slope