View/Open

Author
FEBRY, TESSALONIKA NAIBAHO

Date Published
25 Nov 2025

Advisor
Melati Rahmi Aziza, S.T., M.T.,
Hendra Frisky, S.T., M.Arch,

Subject
Teknik Arsitektur

Publisher

Generasi muda, yang menyumbang 81,49% konsumsi nasional (BPS), kini enggan berbelanja di pasar ikan tradisional karena dianggap kurang nyaman, higienis, dan menarik dibanding pasar modern. Untuk menjawab isu tersebut, proyek ini menghadirkan fasilitas yang tak hanya berfungsi sebagai ruang ekonomi, tetapi juga memberikan pengalaman ruang yang menarik melalui pendekatan experience architecture yang menekankan keterlibatan sense of place. Konsep “Tri Laku Bahari” diterapkan sebagai pengalaman perjalanan ruang berupa ramp dan terowongan di tiap massa bangunan yang menampilkan aktivitas masyarakat dari tiga aspek budaya berupa: ekonomi (proses nelayan hingga transaksi pasar), sosial (interaksi masyarakat dalam berdagang dan bersosialisasi di plaza dan taman komunitas), serta spiritual (kegiatan adat seperti ngeruwat dan syukuran laut). Hasil proyek berupa perancangan tempat pelelangan dan pasar ikan tradisional di Bandar Lampung yang terdiri dari tiga massa bangunan yang terhubung melalui jalur pedestrian dan ramp, dengan fasilitas pelelangan, pasar ikan, food court, restoran, taman komunitas dan plaza sebagai ruang interaksi masyarakat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2511270009

Keyword
Pasar Pelelangan Pengalaman Budaya Pesisir