(0721) 8030188    [email protected]   

All of ITERA Repository
Titles

ANALISIS KESTABILAN LERENG TAMBANG BATU ANDESIT MENGGUNAKAN METODE SMR, Q-SLOPE DAN FEM PADA WILAYAH CV BUDI MULYA KARYA, KECAMATAN SUKABUMI, BANDAR LAMPUNG


View/Open

Author

Date Published
20 Oct 2025

Advisor
Zaki Hilman, S.T., M.T.,

Subject
Teknik Geologi

Publisher


CV Budi Mulya Karya perusahan yang bergerak di bidang pertambangan batuan andesit yang berlokasi di daerah Sukabumi, Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Sumber daya andesit yang terhitung pada wilayah tambang tersebut mencapai 9.097.415 ton. Proses penambangan yang dilakukan menggunakan sistem Quarry dengan jumlah lereng yang dianalisis sebanyak tiga lereng dari tiga pit yang berbeda. Kegiatan pertambangan dapat memicu terjadinya longsor diarea lereng tambang, sehingga perlu adanya analisis kestabilan lereng agar dapat mengurangi resiko terjadinya longsor pada area tambang. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR), Q-Slope, dan Finite Element Method (FEM). Dalam analisis secara Rock Mass Rating menunjukkan kondisi lereng baik pada ketiga lereng yang dianalisis. Dalam analisis secara Slope Mass Rating menunjukkan kondisi lereng sedang pada pit 1, kondisi lereng sedang pit 2 dan kondisi lereng buruk pada pit 3. Analisis Q-Slope dilakukan untuk mengetahui nilai sudut rekomendasi aman pada lereng yang kemudian nilai tersebut digunakan dalam pemodelan lereng dari metode Finite Element Method (FEM). Analisis Finite Element Method dilakukan untuk mengetahui nilai SRF yang diasumsikan sebagai nilai dari faktor keamanan suatu lereng. Pada analisis tersebut memperhantikan kondisi geometri lereng yang meliputi kemiringan dan ketinggian lereng serta beban seismik dan kondisi airtanah pada suatu lereng. Nilai SRF diperoleh dari pengolahan data menggunakan software Rockscience2Phase2 yang menghasilkan pemodelan suatu lereng dalam bentuk dua dimensi. Data yang digunakan dalam memperoleh nilai SRF terdiri Q-Slope, Kuat Tekan, Kuat Tarik, Kohesi, Sudut Geser dalam serta Geological Strength Index (GSI). Nilai SRF yang diperoleh dapat diasumsikan sebagai nilai faktor keamanan lereng yang mengacu pada klasifikasi Keputusan Mentri ESDM No. 1827 tahun 2018. Nilai SRF pada setiap lereng menunjukkan kondisi lereng buruk berdasarkan klasifikasi Keputusan Mentri ESDM No. 1827 tahun 2018. Nilai SRF pada Pit 1 adalah 1,49 dengan sudut rekomendasi lereng 47°, nilai SRF pada Pit 2 adalah 1,23 dengan sudut rekomendasi lereng 50°, nilai SRF pada Pit 1 adalah 1,2 dengan sudut rekomendasi lereng 47°.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2511260025

Keyword
Faktor keamanan, FEM, lereng, SMR, Q-slope.