Karbon Aktif Dari Batang Singkong Sebagai Adsorben Untuk Pengolahan Air Limbah Antibiotik Tetrasiklin
Antibiotik tetrasiklin merupakan salah satu antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dengan cara menghambat sintesis protein pada bakteri, namun limbah yang terbuang ke perairan dapat mencemari lingkungan dan memicu resistensi bakteri. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan tetrasiklin dalam air limbah adalah adsorpsi menggunakan adsorben. Adsorben ini dibuat dari bahan berbasis karbon yaitu batang singkong melalui proses karbonisasi hidrotermal dan aktivasi termal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik karbon aktif dari batang singkong serta menguji pengaruh variasi waktu kontak dan variasi konsentrasi terhadap efisiensi dalam pengolahan air limbah yang mengandung antibiotik tetrasiklin. Karakterisasi karbon aktif dilakukan menggunakan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy), XRD (X-ray Diffraction), dan SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa terdapat gugus fungsi hidroksil, karbon dioksida, alkuna, dan karbonil. Karakterisasi XRD menunjukkan tinggat kristalinitas sebesar 68,234%.. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa karbon aktif berbentuk bulat dengan diameter antara 0 – 5 µm. Hasil analisis pengaruh waktu kontak menunjukkan bahwa waktu kontak optimal untuk adsorpsi tetrasiklin adalah 180 menit dengan kapasitas adsorpsi untuk variasi massa karbon aktif 10 mg, 15 mg, dan 20 mg yaitu 5.923%, 6.690%, dan 4.588%. Hasil pengaruh konsentrasi menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi larutan awal menyebabkan penurunan efisiensi kapasitas adsorpsi. Proses adsorpsi mengikuti model kinetika pseudo second order dan isoterm Freundlich.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2511170003
Keyword
Antibiotik Tetrasiklin, Batang Singkong, Karbon Ak Tetracycline Antibiotics, Cassava Stems, Activated