Efektivitas Ekstrak Buah senduduk (Melastoma 
malabathricum L.) sebagai Bioherbisida terhadap Gulma  
Bayam Duri (Amaranthus spinosus) Secara In Vitro
		
		
		
			Senduduk (Melastoma malabathricum L.) merupakan tumbuhan dari 
famili Melastomataceae yang tumbuh melimpah di lahan terganggu. 
Pemanfaatannya sebagai bahan hayati perlu dikembangkan, salah 
satunya sebagai bioherbisida untuk mengendalikan gulma invasif. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit 
sekunder dalam ekstrak buah senduduk yang berpotensi sebagai 
bioherbisida serta menganalisis efektivitas ekstrak buah senduduk 
terhadap pertumbuhan gulma bayam duri (Amaranthus spinosus) 
secara in vitro dengan metode kertas saring. Uji fitokimia 
menunjukkan ekstrak buah senduduk mengandung alkaloid, 
flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Ekstrak diaplikasikan 
dengan lima perlakuan (K0, E1, E2, E3, dan E4). Data dianalisis 
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji Kruskal– 
Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann–Whitney pada taraf 
signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan 
konsentrasi ekstrak berkorelasi dengan penurunan daya kecambah, 
panjang akar, dan tinggi batang gulma A. spinosus. Perlakuan E3 
memberikan efektivitas tertinggi dengan menekan perkecambahan 
hingga 0% serta menghambat pertumbuhan akar dan batang secara 
total. Senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak buah senduduk 
berperan sebagai penghambat pertumbuhan melalui mekanisme 
alelopati. Dengan demikian, ekstrak buah senduduk berpotensi 
digunakan sebagai bioherbisida alami yang ramah lingkungan dalam 
pengendalian gulma A. spinosus secara in vitro. 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2511040008 
			Keyword 
			
Amaranthus spinosus bioherbisida fitokimia Melastoma  malabathricum