(0721) 8030188    [email protected]   

Efektivitas Ekstrak Buah senduduk (Melastoma malabathricum L.) sebagai Bioherbisida terhadap Gulma Bayam Duri (Amaranthus spinosus) Secara In Vitro


Senduduk (Melastoma malabathricum L.) merupakan tumbuhan dari famili Melastomataceae yang tumbuh melimpah di lahan terganggu. Pemanfaatannya sebagai bahan hayati perlu dikembangkan, salah satunya sebagai bioherbisida untuk mengendalikan gulma invasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak buah senduduk yang berpotensi sebagai bioherbisida serta menganalisis efektivitas ekstrak buah senduduk terhadap pertumbuhan gulma bayam duri (Amaranthus spinosus) secara in vitro dengan metode kertas saring. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak buah senduduk mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Ekstrak diaplikasikan dengan lima perlakuan (K0, E1, E2, E3, dan E4). Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji Kruskal– Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann–Whitney pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak berkorelasi dengan penurunan daya kecambah, panjang akar, dan tinggi batang gulma A. spinosus. Perlakuan E3 memberikan efektivitas tertinggi dengan menekan perkecambahan hingga 0% serta menghambat pertumbuhan akar dan batang secara total. Senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak buah senduduk berperan sebagai penghambat pertumbuhan melalui mekanisme alelopati. Dengan demikian, ekstrak buah senduduk berpotensi digunakan sebagai bioherbisida alami yang ramah lingkungan dalam pengendalian gulma A. spinosus secara in vitro.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2511040008

Keyword
Amaranthus spinosus bioherbisida fitokimia Melastoma malabathricum