IMPLEMENTASI 3D GAUSSIAN SPLATTING TERHADAP
VISUALISASI OBJEK
Pemodelan 3D berbasis fotogrametri sering menghadapi
kendala pada visualisasi objek berskala luas karena tingginya
kebutuhan komputasi, kapasitas penyimpanan, serta waktu rendering
yang lama. Penelitian ini menganalisis penerapan metode 3D Gaussian
Splatting (3DGS) sebagai pendekatan rendering terbaru yang
menawarkan visualisasi lebih realistis dengan waktu pemrosesan lebih
efisien dibanding metode konvensional seperti Mesh Reconstruction.
Studi dilakukan pada Monumen Krakatau dengan membangun model
3D dari data point cloud hasil Structure from Motion (SfM) yang
kemudian diproses menggunakan teknik rendering volumetrik berbasis
Gaussian, serta dibandingkan dengan hasil rekonstruksi 3D mesh
menggunakan data Terrestrial Laser Scanner (TLS) sebagai acuan
pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model 3DGS
mampu menghasilkan visualisasi yang menyerupai kondisi nyata,
dengan detail tekstur halus, pencahayaan yang responsif, dan distribusi
volume density yang stabil, meskipun kepadatan point cloud lebih
renggang dibanding model mesh. Secara kuantitatif, nilai rata-rata
surface variation sebesar 0.064331 dengan standar deviasi 0.047614
menunjukkan variasi bentuk yang masih dalam batas toleransi, di mana
78.4% permukaan model termasuk kategori inlier. Selain itu, hasil uji
point discrepancy terhadap data TLS memperlihatkan bahwa 96.9%
titik model 3DGS sesuai dengan referensi, dengan hanya 3.1
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2510280018
Keyword
Pemodelan 3D Fotogrametri 3D Gaussian Splatting Monumen Krakatau