Pengaruh Jenis Ikan dan Penambahan Jantung Pisang Terhadap Angka Lempeng Total, Karakteristik Kimia, dan Uji Organoleptik Pada Pembuatan Abon.
Abon umumnya terbuat dari daging sapi atau ayam, tingginya lemak yang terkandung pada kedua daging maka perlu adanya pembuatan abon dengan menggunakan bahan yang lebih rendah lemak seperti ikan. produk abon ikan memiliki hasil akhir produk yang teksturnya halus. Tekstur yang halus ini dapat menjadi kelemahan produk, sehingga perlu adanya penambahan jantung pisang yang memiliki tekstur berserat dan mengandung serat kasar yang tinggi. Penelitian ini menganalisis adanya pengaruh jenis ikan yang digunakan dan konsentrasi penambahan jantung pisang terhadap ALT, kadar serat, kadar protein, kadar air, dan daya terima produk melalui uji kesukaan produk. Faktor yang digunakan yaitu perbedaan jenis ikan dan penambahan jantung pisang, dengan konsentrasi sebagai berikut: JK0 (IK 100%: JP 0%), JK1 (IK 75%: JP 25%), JK2 (IK 50%: JP 50%), JP01 (IP 100%: JP 0%), JP1 (IP 75%: JP 25%), JP2 (IP 50%: JP 50%). Hasil menunjukan bahwa pada uji ALT jenis ikan dan penambahan jantung pisang tidak signifikan dan tidak adanya interaksi antara kedua faktor. Pada karakteristik kimia yaitu pada serat kasar dan kadar air berpengaruh signifikan terhadap kedua faktor dan terdapat interaksi antara keduanya. Sedangkan pada kadar protein berpengaruh signifikan tetapi tidak ada interaksi antara keduanya. Pada uji organoleptik parameter warna tidak berpengaruh signifikan namun terdapat interaksi antara kedua faktor. Pada parameter aroma dan tekstur berpengaruh terhadap penambahan jantung pisang dan terdapat interaksi antara keduanya. Pada parameter rasa dan keseluruhan berpengaruh signifikan dan terdapat interaksi antara kedua faktor. Pada keseluruhan uji didapati bahwa perlakuan penambahan jantung pisang 25% memiliki hasil terbaik pada abon ikan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2510130012
Keyword
abon ikan, ikan patin, ikan kobia, jantung pisang