(0721) 8030188    [email protected]   

Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Etil p-Metoksisinamat Melalui Uji Kadar Malondialdehid (MDA) Pada Hati Mencit Yang Diinduksi Hepatotoksisitas Dengan Doksorubisin


Hepatotoksisitas akibat obat (DILI) merupakan penyebab utama gagal hati akut dengan angka kematian yang tinggi. Doksorubisin, sebagai agen antikanker, dapat menyebabkan DILI melalui stres oksidatif. Stres oksidatif yang berlebihan mengganggu homeostasis dan menyebabkan kerusakan sel hati. Oleh karena itu, diperlukan hepatoprotektor sebagai antioksidan. Kencur (Kaempferia galanga Linn) telah dikenal memiliki efek antioksidan, di mana etil p-metoksisinamat (EPMS) merupakan senyawa utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek EPMS melalui kadar Malondialdehyde (MDA) sebagai biomarker stres oksidatif pada hati mencit yang diinduksi Doksorubisin. Penelitian dilakukan menggunakan mencit jantan galur ddY. Induksi hepatotoksisitas dilakukan dengan doksorubisin dan pengujian kadar MDA dengan metode TBARS dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 532 nm. Induksi doksorubisin 30 mg/kgBB secara signifikan meningkatkan kadar MDA pada hati mencit. Pemberian EPMS dosis 60 mg/kgBB, 120 mg/kgBB, dan 240 mg/kgBB mampu menurunkan kadar MDA masing-masing sebesar 44%, 56%, dan 91%. Dosis EPMS 240 mg/kgBB menunjukkan efek penurunan MDA yang lebih kuat (91%) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (Vitamin E & C) (89%). EPMS memiliki potensi sebagai agen antioksidan kuat yang dapat berfungsi sebagai hepatoprotektor untuk melindungi hati dari hepatotoksisitas yang disebabkan oleh doksorubisin.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509220099

Keyword
Hepatotoksisitas, Doksorubisin, EPMS, MDA Hepatotoxicity, Doxorubicin, EPMC, MDA