(0721) 8030188    [email protected]   

Tingkat Keberlanjutan Kawasan Minapolitan Berdasarkan Perspektif Masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya


Permasalahan keberlanjutan kawasan perikanan di Indonesia menjadi tantangan serius, khususnya pada daerah dengan tekanan ekologi yang tinggi seperti Danau Maninjau di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Eksploitasi berlebihan melalui keramba jaring apung (KJA), konflik sosial antar pelakus usaha, serta kelembagaan yang belum optimal telah mengancam keberlanjutan kawasan minapolitan di wilayah ini. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi tingkat keberlanjutan kawasan Minapolitan di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam berdasarkan perspektif masyarakat. Konsep Minapolitan mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, ekologi, dan kelembagaan agar pembangunan sektor perikanan berjalan berkelanjutan. Penelitian menggunakan metode gabungan kualitatif–kuantitatif dengan pendekatan MDS melalui Rapfish. Data diperoleh dari wawancara, kuesioner, dan dokumen instansi terkait. Analisis terhadap empat dimensi menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan sebesar 36,95 atau termasuk kategori kurang berkelanjutan. Dimensi kelembagaan merupakan aspek yang paling lemah, sementara dimensi sosial relatif lebih baik. Karena itu, dibutuhkan upaya perbaikan terutama pada kelembagaan dan ekonomi dengan mendorong partisipasi masyarakat, memperkuat peran lembaga lokal, serta mengelola sumber daya perikanan secara berbasis ekosistem.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509220065

Keyword
Minapolitan, Keberlanjutan, MDS, Masyarakat.