PERHITUNGAN ABILITY TO PAY DAN WILLINGNESS TO PAY TERHADAP TARIF KERETA API KUALA STABAS
Pertumbuhan mobilitas masyarakat menuntut adanya transportasi publik yang efisien, aman, dan terjangkau. Kereta Api Kuala Stabas di Provinsi Lampung menjadi moda transportasi vital yang menghubungkan Tanjung Karang dengan Baturaja serta berperan dalam mendukung mobilitas, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan. Layanan ini mendapat intervensi pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO) agar tarif tetap terjangkau. Namun, meningkatnya kebutuhan operasional dan keterbatasan anggaran pemerintah menjadikan kebijakan tarif sebagai isu strategis. Penelitian ini bertujuan menghitung Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) penumpang, serta menganalisis implikasinya terhadap kebijakan tarif dan PSO. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif melalui survei penumpang di Stasiun Tanjung Karang. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ATP Rp. 24.615 dengan distribusi terbesar Rp. 2.501 – Rp. 12.500 (38%), sedangkan rata-rata WTP Rp. 37.714 – Rp. 52.778 dengan dominasi Rp. 30.000 – Rp. 45.000 (41%). WTP konsisten lebih tinggi dari tarif eksisting, namun ATP masih jauh di bawah tarif komersial. Kesimpulannya, PSO tetap diperlukan meski terdapat peluang mengurangi bebannya. Tarif yang direkomendasikan bagi KA Kuala Stabas adalah Rp. 30.000 – Rp. 45.000.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509220028
Keyword
ATP WTP Tarif KA PSO Kuala Stabas ATP WTP Train Fare PSO