(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Hubungan Kualitas Udara Dalam Rumah Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Sungai Langka


Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam waktu lama, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Masalah ini berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kualitas sumber daya manusia di masa depan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas udara dalam rumah pada parameter karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO₂), serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sungai Langka. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Data diperoleh dari pengukuran konsentrasi CO dan NO₂ di 16 rumah balita penerima PMT, serta pengukuran status gizi balita menggunakan z-score TB/U. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi CO berkisar antara 413–649 µg/m³ dengan rata-rata 511,4 µg/m³, sedangkan konsentrasi NO₂ berkisar antara 21,7–29,0 µg/m³ dengan rata-rata 25,1 µg/m³. Dari 16 balita yang diteliti, terdapat 4 anak (25%) mengalami stunting, yaitu pada titik 1, 6, 8, dan 15. Analisis regresi menunjukkan bahwa CO dan NO₂ berpengaruh signifikan terhadap kejadian stunting, dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 dan 0,048. Nilai R² sebesar 0,438 menunjukkan bahwa 43,8% variasi stunting dapat dijelaskan oleh kedua polutan tersebut, sedangkan 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Temuan ini menegaskan pentingnya pengendalian kualitas udara dalam rumah sebagai strategi pencegahan stunting.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509220027

Keyword
Stunting Kualitas udara dalam rumah CO NO2