Analisis Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Pada Industri Tapioka Di PT. Teguh Wibawa Bhakti Persada (TWBP) Kalicinta Lampung Utara Dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA)
Tapioka merupakan produk olahan dari singkong yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Life Cycle Assessment (LCA) dapat digunakan untuk mengukur dampak GRK dan menganalisis alternatif perbaikan. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi input serta output, menganalisis dan menghitung potensi emisi GRK serta menyusun rekomendasi dan alternatif perbaikan pada industri tapioka. Tahapan metode LCA yaitu penentuan tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, penilaian dampak serta interpretasi rekomendasi perbaikan. Ruang lingkup pada penelitian ini yaitu gate to gate yang dimulai dari penerimaan singkong sampai distribusi tapioka ke gudang pusat. Hasil penelitian menunjukan proses produksi di PT. TWBP Kalicinta menggunakan input singkong 700 ton dan air sekitar 2.014,16 ton output tapioka 293,46 ton, kulit singkong 63,18 ton, meniran dan kotoran 12,31 ton, onggok 404,24 ton, loss (ceceran) 2,9 ton, limbah cair 1.828,47 ton dan uap air sekitar 109,6 ton. Energi yang dibutuhkan 182.844,42 x 10⁶ yang terdiri dari solar, listrik dan batu bara sehingga dihasilkan emisi sekitar 485.021.514,59 atau 771.599.080,47 kg CO₂eq yang berasal dari penggunaan batu bara, solar, listrik, limbah cair dan limbah padat. Terdapat tiga alternatif perbaikan yang dapat diterapkan yaitu menggunakan biodisel B30 untuk mengantikan solar pada distribusi tapioka, mengolah limbah cair menjadi biogas dan mengolah limbah padat menjadi kompos.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509190134
Keyword
Tapioka Gas Rumah Kaca (GRK) Life Cycle Assessment (LCA) Gate to Gate Alternatif Perbaikan