View/Open

Author
HANIF, MIFTAH SANI

Advisor

Koleksi
Teknik Geologi

Publisher

Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung merupakan wilayah dengan topografi yang bervariasi serta intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga memiliki potensi tinggi terhadap bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan tingkat kerentanan tanah longsor menggunakan metode Frequency Ratio (FR) berdasarkan lima parameter utama, yaitu kemiringan lereng, formasi geologi, curah hujan, jarak dari kelurusan, dan tata guna lahan. Data yang digunakan meliputi data primer berupa 12 titik kejadian tanah longsor yang diperoleh melalui survei lapangan dan data dari BPBD Kabupaten Pesawaran, serta data sekunder berupa DEMNAS, peta RBI, curah hujan CHIRPS, dan Peta Geologi Regional Lembar Tanjungkarang. Seluruh parameter diklasifikasi dan diolah dalam sistem informasi geografis (SIG) untuk menghitung nilai FR serta menghasilkan indeks kerentanan longsor (Landslide Susceptibility Index/LSI). Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter formasi geologi merupakan faktor paling dominan dalam memengaruhi kejadian longsor, diikuti oleh faktor tata guna lahan dan kemiringan lereng. Validasi model dilakukan menggunakan kurva AUC dengan hasil nilai AUC sebesar 0,912, yang mengindikasikan bahwa model memiliki tingkat akurasi dan kemampuan prediksi yang sangat tinggi. Selain itu, validasi lapangan menunjukkan bahwa kejadian longsor umumnya terjadi pada area dengan litologi batuan yang telah mengalami pelapukan lanjut, seperti sekis dari Formasi Pzg, tuff dari Formasi Tpot, dan tanah aluvial dari Formasi Qa, serta didukung oleh kondisi lereng yang curam dan penggunaan lahan yang tidak stabil. Dengan hasil tersebut, model ini terbukti valid dan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perencanaan tata ruang dan pengelolaan risiko bencana tanah longsor, khususnya pada wilayah lain yang memiliki karakteristik geologi dan morfologi serupa.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509190037

Keyword