Analisis Hubungan Aktivitas Matahari dengan Aktivitas Geomagnetik
Berdasarkan Siklus Genap dan Ganjil Matahari
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas Matahari dan aktivitas geomagnetik selama lima siklus solar terakhir, yaitu Siklus 20 hingga 24, dengan membandingkan karakteristik siklus genap dan ganjil. Aktivitas matahari diwakili oleh jumlah bintik matahari, sedangkan aktivitas geomagnetik diwakili oleh indeks Kp dan Dst. Data bulanan dari periode 1964–2019 dianalisis menggunakan metode statistik seperti korelasi Pearson dan regresi linier sederhana, serta visualisasi deret waktu untuk mengidentifikasi pola seperti double peak dan durasi maksimum tiap siklus. Hasil menunjukkan bahwa korelasi antara jumlah bintik Matahari dan indeks geomagnetik bervariasi pada setiap siklus. Korelasi tertinggi terjadi pada Siklus 22 dan 23 , dengan R2 mencapai 22% , artinya sekitar 1/5 dari variasi geomagnetik dapat dijelaskan oleh aktivitas Matahari. Sebaliknya, pada Siklus 20 dan 21, hubungan cenderung lemah atau tidak signifikan secara statistik, menandakan bahwa faktor lain seperti letak bintik matahari, IMF Bz, dan pelepasan partikel energi tinggi lebih dominan dalam memicu badai geomagnetik. Dari analisis ini, disimpulkan bahwa jumlah bintik Matahari merupakan indikator awal penting, meskipun bukan satu-satunya faktor penentu aktivitas geomagnetik. Selain itu, siklus genap cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil dan kuat dibandingkan siklus ganjil. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk studi cuaca antariksa dan prediksi gangguan geomagnetik di masa depan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509180016
Keyword
Bintik Matahari indeks Dst indeks Kp siklus Matahari korelasi Pearson regresi linier sederhana