Analisis Sebaran Kualitas Air Tanah Berdasarkan Geologi Regional Kota Bandar Lampung (Studi Kasus: Endapan Gunung Api Muda; Formasi Lampung; dan Kuarsit Sidodadi)
Kebutuhan air bersih di Kota Bandar Lampung sebagian besar dipenuhi oleh air tanah. Namun, kondisi geologi regional dan tata guna lahan dapat mempengaruhi kualitas air tanah di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air tanah berdasarkan parameter Total Dissolved Solids (TDS), Besi (Fe), dan Mangan (Mn) serta memetakan persebarannya menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Pengambilan sampel dilakukan pada tiga formasi geologi utama, yaitu Formasi Lampung, Endapan Gunung Api Muda, dan Kuarsit Sidodadi. Pengujian parameter air dilakukan dengan TDS meter dan spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% sampel memenuhi standar baku mutu untuk TDS, 63% untuk Fe, dan 53% untuk Mn berdasarkan PERMENKES No. 2 Tahun 2023. Formasi Lampung dan Endapan Gunung Api Muda memiliki kadar Fe dan Mn yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kuarsit Sidodadi, yang dikaitkan dengan kandungan mineral penyusunnya. Selain itu, tata guna lahan, terutama kawasan permukiman, berkontribusi terhadap peningkatan kadar Fe dan Mn akibat aktivitas domestik yang dapat menyebabkan infiltrasi zat pencemar ke dalam air tanah. Persebaran kualitas air tanah menunjukkan bahwa beberapa titik memiliki kandungan Fe dan Mn yang melebihi ambang batas, sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut sebelum digunakan untuk keperluan higiene dan sanitasi.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509160128
Keyword
Kualitas air tanah, Geologi regional, Fe, Mn, TDS