(0721) 8030188    [email protected]   

GEOLOGI DAN STUDI PETROTEKTONIK BATUAN GRANITOID DAERAH TANJUNG BINTANG DAN SEKITARNYA, LAMPUNG SELATAN, LAMPUNG


Pulau Sumatra merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang secara tektonik sangat aktif. Hal ini disebabkan oleh posisinya yang berada pada zona tumbukan antara dua lempeng besar, yaitu Lempeng Indo-Australia. Akibat dari aktivitas tektonik tersebut, terbentuklah berbagai satuan batuan, salah satunya adalah kompleks batuan granitoid yang tersebar luas di sepanjang Pulau Sumatra (Hamilton, 1979). Dalam upaya untuk memahami dinamika tektonik tersebut, dilakukan pendekatan petrotektonik, yaitu kajian terhadap ciri-ciri petrografi dan geokimia batuan untuk menafsirkan lingkungan dan mekanisme pembentukannya. Penelitian ini dilakukan di daerah Tanjung Bintang dan sekitarnya, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dengan tujuan untuk mengkaji geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, serta petrotektonik batuan granitoid. Metode yang digunakan meliputi pemetaan geologi permukaan, analisis geomorfologi, pengukuran struktur geologi, petrografi, dan geokimia unsur utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Struktural, Satuan Dataran Denudasional (, dan Satuan Dataran Miring. Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda terdiri dari Satuan Sekis (Pzgs), Satuan Granodiorit (Kgdsn), Satuan Granit (Tejg), dan Satuan Monzogranit (Tejg), yang terbentuk akibat proses tektonik yang berbeda beda. Struktur geologi yang berkembang berupa indikasi sesar mendatar menganan, yaitu Sesar Way Bekarang yang mempengaruhi pola deformasi batuan di daerah penelitian. Analisis petrotektonik menunjukkan bahwa Satuan Granodiorit (Kgdsn) merupakan granitoid tipe I, metaluminous, dengan afinitas magma kalk-alkali, terbentuk di lingkungan busur benua (continental arc). Sementara itu, Satuan Granit (Tejg) merupakan granitoid tipe S, peraluminous, dengan afinitas magma kalk-alkali, terbentuk di lingkungan orogenik. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada Paleozoikum dengan subduksi dan metamorfisme membentuk sekis, diikuti oleh intrusi granodiorit pada Kapur Akhir akibat kolisi, dan pembentukan granit serta monzogranit pada Tersier terkait pengangkatan Bukit Barisan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509150037

Keyword
petrotektonik granitoid granit tipe I granit tipe S petrotectonics granitoid type I granite type S granite