POTENSI BAKTERI RIZOSFER TANAMAN DARI LAHAN KERING SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP (Fusarium oxysporum) f.sp (cepae) PADA TANAMAN BAWANG MERAH
Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) merupakan tanaman pertanian utama di Indonesia dengan permintaan yang terus meningkat. Produksi bawang merah terganggu oleh penyakit busuk umbi yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. cepae (Foc). Pengendalian penyakit selama ini menggunakan fungisida sintetik yang berdampak negatif bagi ekosistem, kesehatan manusia, dan biaya produksi. Penggunaan bakteri rizosfer sebagai agen biokontrol berpotensi menjadi alternatif yang ramah lingkungan untuk menghambat Foc. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi isolat bakteri rizosfer dari lahan kering Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 pengulangan. Pengujian meliputi isolasi bakteri, uji antagonisme, hemolisis, uji filtrat dan ekstrak bakteri secara in vitro dan in vivo, serta analisis kandungan fenol dan flavonoid. Hasil menunjukkan isolat NTB10 dan NTT11 memiliki aktivitas antagonis yang tinggi terhadap Foc, 57.26
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509090043
Keyword
Antifungi Fusarium oxysporum Lahan Kering Bakteri Rizosfer Tanaman Bawang Merah