(0721) 8030188    [email protected]   

Model Geoprocessing Untuk Otomatisasi Pemrosesan Peta Bahaya Bencana Cuaca Ekstrim Menggunakan Model Builder di Kabupaten Lampung Barat


Kabupaten Lampung Barat memiliki topografi pegunungan, curah hujan tinggi dan kelembapan udara yang besar sehingga berpotensi tinggi terhadap bencana cuaca ekstrim berupa angin kencang. Kondisi tersebut mendorong perlunya pengembangan metode pemetaan bahaya yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini mengembangkan model geoprocessing berbasis Model Builder pada Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk otomatisasi pemrosesan peta bahaya bencana cuaca ekstrim. Metodologi penelitian mengacu pada Modul Teknis Penyusunan Kajian Risiko Bencana Cuaca Ekstrim, dengan memanfaatkan data Forest and Buildings removed Copernicus Digital Elevation Model (FABDEM) untuk analisis lereng, data curah hujan tahunan, serta data tutupan lahan. Seluruh data dikonversi ke format raster, direklasifikasi sesuai kriteria risiko, dan diproses menggunakan Model Builder melalui teknik overlay dengan Raster Calculator serta pemberian bobot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh tahapan proses pengolahan data dapat diterapkan ke dalam model geoprocessing otomatisasi berbasis Model Builder untuk pembuatan peta bahaya bencana cuaca ekstrim di Kabupaten Lampung Barat. Kedua proses tersebut dilakukan dengan selisih perbedaan waktu yang tinggi yaitu 16 menit 90 detik. Dimana proses manual memerlukan waktu 17 menit 20 detik, sedangkan model otomatis hanya 0,65 menit. Model ini juga memberikan konsistensi hasil dan kemudahan pembaruan data. Dengan demikian, model geoprocessing berbasis model builder terbukti lebih efisien dan adaptif untuk mendukung perencanaan penanggulangan bencana cuaca ekstrim.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2509010006

Keyword
Model geoprocessing Angin kencang Peta Bahaya Model Builder Sistem Informasi Geografis (SIG)