PEMANFAATAN OBLIQUE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PENGADAAN DATA DASAR PEMETAAN SKALA BESAR
Di Indonesia, ketersediaan data geospasial, khususnya peta dasar skala besar, terus mengalami kemajuan. Teknologi foto udara tanpa awak muncul sebagai solusi yang sangat efektif, tujuannya menyediakan informasi geospasial yang presisi dan detail, krusial untuk perencanaan tata ruang, pengembangan infrastruktur. Orthophoto adalah elemen utama dalam pembuatan peta skala besar, pada umumnya fotogrametri udara secara tradisional mengandalkan nadir photogrammetry untuk akuisisi foto udara, kini tersedia metode alternatif, yaitu oblique photogrammetry. Metode ini melibatkan pengambilan gambar dengan kamera yang di miringkan, menghasilkan data yang lebih beragam di gunakan untuk koreksi fasad bangunan lebih baik sehingga kegunaannya dalam pembuatan data dasar peta skala 1:1000 sampai 1:5000 optimal dan data oblique dapat di gunakan untuk pembuatan model 3 D sehingga dapat digunakan sekaligus dengan sekali akuisisi guna pengembangan infrastruktur lebih baik kedepannya. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu menghasilkan data peta dasar yang kompetitif. Berdasarkan uji akurasi PERKA BIG No.18 Tahun 2021, resolusi spasial yang dicapai adalah 4.18 cm/piksel. Ketelitian horizontal (CE90) mencapai 0,031 m, memenuhi kelas 1 untuk peta skala 1:1.000. Ketelitian vertikal (LE90) pada DSM sebesar 0,238 m dan DTM sebesar 0,234 m, keduanya masuk kelas 3 skala 1:1.000, dengan selisih model 0,00326 m yang juga memenuhi kelas 1 sesuai Perka BIG No. 18 Tahun 2021. Pada skala 1:5.000, hasil ini jauh melampaui batas ketelitian 1 m (kelas 3). Temuan ini menunjukkan bahwa oblique photogrammetry berpotensi menjadi sumber data peta dasar yang akurat untuk kebutuhan pemetaan
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508260081
Keyword
Pemetaan skala besar Unmaned Aerial Vehicle (UAV) Oblique photogrammetry Uji ketelitian