Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Polivinil Asetat dan Metanol dengan Metode Transesterifikasi Katalis Basa Kapasitas 38.000 Ton/Tahun
Polivinil alkohol (PVA) merupakan salah satu polimer sintetis larut air yang memiliki sifat unggul, seperti biodegradabilitas, kestabilan termal, kekuatan adhesi yang tinggi, dan kemampuan pembentukan film yang baik. Aplikasi PVA meliputi industri tekstil (sebagai sizing agent), kertas (coating dan pengikat), perekat, kosmetik, farmasi, hingga sebagai matriks polimer dalam bidang biomedis dan pengemasan ramah lingkungan. Kebutuhan polivinil alkohol di Indonesia cukup besar, ditunjukkan dengan volume impor yang konsisten lebih tinggi dibandingkan ekspor. Prarancangan pabrik polivinil alkohol ini bertujuan untuk memenuhi permintaan dalam negeri sekaligus memperkuat kapasitas ekspor nasional. Pabrik dirancang dengan kapasitas 38.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari/tahun, 24 jam/hari. Proses produksi yang digunakan adalah reaksi transesterifikasi dengan bahan baku utama berupa polivinil asetat dan metanol menggunakan katalis basa natrium hidroksida. Reaksi berlangsung dalam fase cair pada suhu 55–70°C dan tekanan 1–5 atm. Produk utama yang dihasilkan adalah polivinil alkohol, dengan produk samping berupa metil asetat. Kebutuhan utilitas mencakup air pendingin sebesar 142.811,03 kg/jam, steam sebanyak 3.971,58 kg/jam, listrik 278,44 kWh, udara tekan 68,69 kg/jam, bahan bakar 208 liter/jam, dan air 5.435,39 kg/jam. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa pabrik memiliki nilai Return on Investment (ROI) setelah pajak sebesar 19,42%, Payback period (PBP) yang hanya 3,12 tahun, Break Even Point (BEP) sebesar 53,21%, Shut Down Point (SDP) sebesar 17,11%, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 13,80%. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, prarancangan pabrik polivinil alkohol ini dinilai layak untuk didirikan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508240028
Keyword
Metanol Polivinil Alkohol Polivinil Asetat Proses Utilitas