Identifikasi Trajectory Polutan Dari Erupsi Gunung Marapi dan Kaitannya Terhadap Kualitas Udara Pada Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang Menggunakan WRF-HYSPLIT Model (Studi Kasus : 3 Desember 2023)
Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Bukit Kototabang merupakan bagian
dari jaringan Global Atmosphere Watch (GAW) yang berfungsi memantau atmosfer
bersih dengan skala global. Namun, lokasinya yang dekat Gunung Marapi yang
aktif menimbulkan potensi gangguan terhadap validitas data udara bersih. Penelitian
ini bertujuan mengevaluasi dampak erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023
terhadap kualitas udara di SPAG Bukit Kototabang. Analisis dilakukan terhadap
konsentrasi SO2, PM2.5, dan PM10. Simulasi kondisi meteorologi menggunakan
model WRF diverifikasi terhadap data observasi dengan nilai RMSE berkisar antara
1,12–10,97, korelasi 0,36–0,89, bias antara-0,33 hingga 0,82, dan CSI hingga
0,82. Member 4 dipilih sebagai model terbaik dan digunakan sebagai input model
HYSPLIT untuk simulasi lintasan polutan secara forward dan backward. Hasil
simulasi menunjukkan lintasan polutan dari Gunung Marapi tidak mengarah ke SPAG,
dan lintasan backward menunjukkan bahwa polutan yang mencapai SPAG berasal
dari arah barat daya. Analisis citra satelit Sentinel-5P menggunakan parameter
AAI juga menunjukkan bahwa peningkatan indeks aerosol menyebar ke arah timur
laut dan tidak mengarah ke wilayah SPAG. Selain itu, tidak ditemukan peningkatan
signifikan konsentrasi SO2, PM2.5, dan PM10 setelah erupsi. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa erupsi Gunung Marapi tidak memberikan dampak signifikan
terhadap kualitas udara di SPAG Bukit Kototabang
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508240018
Keyword