Pemodelan Dinamika Orbit Satelit Garuda 1 Setelah Tidak Aktif
Satelit geostasioner seperti Garuda 1, setelah masa operasionalnya berakhir, menjadi objek tak terkendali yang rentan terhadap berbagai gaya perturbasi seperti gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari, serta tekanan radiasi Matahari dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan manuver pindah orbit pembuangan Garuda 1 ke orbit kubur, serta menganalisis dinamika orbitnya setelah tidak aktif selama periode 2015-2024. Data elemen orbit TLE digunakan untuk mengidentifikasi waktu manuver, yang disimulasikan lebih lanjut menggunakan perangkat lunak FreeFlyer dengan memasukkan model satelit dan parameter orbit realistis. Hasil analisis menunjukkan bahwa manuver pindah orbit kemungkinan dilakukan pada 19-20 Januari 2015, dengan manuver sirkularisasi pada 21 Januari 2015. Simulasi mendukung interpretasi ini, meskipun tidak seluruhnya menggambarkan tahap sirkularisasi secara eksplisit. Selama satu dekade di orbit kubur, satelit mengalami peningkatan inklinasi hingga lebih dari 8◦, penurunan kecil ketinggian secara bertahap, serta fluktuasi eksentrisitas dan parameter orbit lainnya. Korelasi perubahan orbit dengan indeks Dst dan F10.7 menunjukkan pengaruh aktivitas Matahari dan badai geomagnetik terhadap dinamika orbit. Temuan ini menekankan pentingnya integrasi model gravitasi dan cuaca antariksa dalam prediksi jangka panjang objek di orbit kubur, demi mitigasi risiko tabrakan dan pengelolaan lalu lintas antariksa.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508220041
Keyword
Satelit Geostasioner Dinamika Orbit Perturbasi Orbit Orbit Kubur FreeFlyer