(0721) 8030188    [email protected]   

Studi Klasifikasi Ekosistem Bawah Laut Dangkal Pada Foto Udara Menggunakan Metode OBIA dan Metode Klasifikasi Terbimbing (Studi Kasus: Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta)


Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu merupakan salah satu kawasan pesisir dengan ekosistem bawah laut dangkal, khususnya terumbu karang, yang mengalami tekanan akibat aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan menganalisis peta klasifikasi ekosistem bawah laut dangkal menggunakan metode Object-Based Image Analysis (OBIA) dan klasifikasi terbimbing dengan algoritma Random Forest berbasis foto udara drone, serta membandingkan hasil kedua metode melalui uji konsistensi. Data Batimetri Nasional (BATNAS) digunakan sebagai data referensi dalam uji akurasi hasil klasifikasi level 2 untuk memvalidasi pemetaan zonasi kedalaman laut. Selain itu, untuk melihat sejauh mana akurasi hasil klasifikasi pada level 3 (ekosistem bawah laut dangkal), digunakan data referensi dari Allen Coral Atlas dengan metode stratified random sampling sebanyak 70 titik dan tambahan satu titik lamun dari penelitian terdahulu, dan perhitungan akurasi dilakukan menggunakan confusion matrix secara manual. Hasil menunjukkan peta OBIA memiliki ketelitian lebih tinggi dengan Overall Accuracy (OA) sebesar 39,437%, dibanding Random Forest dengan OA sebesar 36,62%. Uji konsistensi kedua metode menunjukkan hasil sangat baik dengan OA 92,86%, yang mengartikan bahwa OBIA lebih sesuai untuk klasifikasi detail ekosistem bawah laut berbasis citra resolusi tinggi, sementara Random Forest tetap menghasilkan peta dengan pola klasifikasi yang relatif serupa terhadap OBIA meskipun menggunakan pendekatan berbasis piksel.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508200024

Keyword
Pulau Pramuka ekosistem klasifikasi OBIA Random Forest