PERBANDINGAN PERFORMA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN VARIASI EKSTRAK LIMBAH KULIT MANGGIS DAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI
Energi memiliki peran yang sangat krusial bagi kelangsungan makhluk hidup seperti umat manusia. Sumber daya energi yang berasal dari fosil semakin menipis, maka muncul lah suatu gagasan Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan bantuan energi surya dan prinsip kerja sel surya serta menggunakan pewarna alami yang berasal dari limbah kulit manggis dan daun cincau. DSSC dibuat seperti rangkaian struktur sandwich yang terdiri dari bahan semikonduktor TiO2, pewarna alami, elektrolit, karbon, dan substrat dengan metode spincoating. Metode ekstraksi pewarna alami menggunakan pelarut etanol dan variasi konsentrasi larutan sebesar 0,2 g/mL, 0,4 g/mL, dan 0,6 g/mL pada limbah kulit manggis dan daun cincau.
Hasil pengujian mikrosutruktur DSSC ekstrak kulit manggis menggunakan mikroskop optik terlihat persebaran yang lebih masif dan terdeposisi dengan baik dibandingkan DSSC ekstrak daun cincau. Lalu hasil pada pengujian UV-Vis ekstrak kulit manggis mendapatkan nilai absorbsi 3,597 a.u pada panjang gelombang 381 nm. Sedangkan serapan paling tinggi ekstrak daun cincau berada pada panjang gelombang 317 nm dengan nilai absorbsi 3,336 a.u. Performa efisiensi dari DSSC ekstrak kulit manggis yang paling tinggi sebesar 2,75% pada konsentrasi 0,6 g/mL, dan DSSC ekstrak daun cincau sebesar 2,12% pada konsentrasi 0,6 g/mL.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508190044
Keyword
Sel Surya Dye Sensitized Solar Cell Kulit Manggis Daun Cincau