Analisis Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Terhadap Swasembada Pangan
Ketersediaan lahan pertanian merupakan komponen esensial dalam menjamin keberlangsungan sistem pangan suatu wilayah. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, lahan pertanian di berbagai daerah mengalami tekanan akibat pesatnya pembangunan infrastruktur, pertumbuhan penduduk, serta ekspansi kawasan permukiman dan industri. Fenomena ini juga terjadi di Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, yang ditandai dengan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non-pertanian secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghitung perubahan luas lahan pertanian menjadi non-pertanian pada periode 2018 dan 2023, (2) mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta (3) menganalisis dampak perubahan lahan pertanian terhadap produksi pertanian dan pencapaian swasembada pangan di tingkat kecamatan. Metode yang digunakan meliputi analisis spasial berbasis citra satelit Landsat 8 menggunakan supervised classification pada Google Earth Engine (GEE), analisis faktor penyebab dengan metode Interpretative Structural Modelling (ISM), serta perhitungan estimasi produksi pangan berdasarkan luas tanam dan kebutuhan konsumsi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 2018–2023, luas lahan pertanian mengalami penurunan sebesar 15,25% (dari 2.190,63 ha menjadi 1.856,59 ha), sedangkan lahan terbangun meningkat sebesar 4,58%. Faktor utama penyebab alih fungsi lahan meliputi kesehatan petani yang menurun dan rendahnya regenerasi petani (sosial), tingginya nilai jual lahan dan rendahnya pendapatan usaha tani (ekonomi), serta penurunan produktivitas lahan dan kebutuhan infrastruktur (lingkungan). Penurunan luas tanam rata-rata 16,65
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508140001
Keyword
Perubahan Penggunaan Lahan Alih Fungsi Lahan Swasembada Pangan Google Earth Engine ISM