(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS KLASIFIKASI TAXONOMY BANGUNAN TERHADAP KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI (STUDI KASUS: BANDAR LAMPUNG)


Kota Bandar Lampung berada di wilayah tektonik aktif yang dipengaruhi oleh zona subduksi Lempeng Indo-Australia dan Sesar Semangko, sehingga memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa bumi dan dapat menimbulkan kerusakan pada infrastruktur, khususnya bangunan pendidikan dan kesehatan yang berdampak langsung terhadap kerugian ekonomi dan keselamatan masyarakat. Tingkat kerusakan yang terjadi bergantung pada kualitas infrastruktur, kerentanan bangunan terhadap gempa bumi. Hal ini mendorong perlunya analisis kerentanan infrastruktur secara spasial terhadap struktur bangunan. Dalam penelitian ini mencakup identifikasi klasifikasi taxonomy bangunan dan estimasi nilai exposure potensi kerugian ekonomi akibat kerusakan bangunan. Metode yang digunakan pengumpulan data spasial melalui Google Street View, melakukan klasifikasi struktur bangunan berdasarkan standar taxonomy Global Earthquake Model (GEM), dan penghitungan nilai exposure dengan pendekatan perhitungan biaya konstruksi dari Permen PUPR No. 22 Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan struktur Masonry, Confined (MCF) dengan satu lantai mendominasi bangunan SD dan Puskesmas, tersebar merata di 19 kecamatan. Sementara itu struktur bangunan Concrete, Reinforced (CR) dengan lantai lebih dari tiga banyak dijumpai pada rumah sakit dan sekolah dengan lebih dari 1 lantai, khususnya di Kecamatan Rajabasa dan Enggal. Nilai exposure tertinggi ditemukan pada RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dengan nilai sebesar Rp 247.744.182.528 dan SD SMP SMA Al Kautsar dengan nilai exposure sebesar Rp 97.211.339.366.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508130070

Keyword
Bandar Lampung GEM Taxonomy bangunan Open Street View Exposure