(0721) 8030188    [email protected]   

SENSOR KOLORIMETRI ION Fe3+ MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PERAK YANG DISINTESIS DARI EKSTRAK DAUN AKASIA (Acacia mangium)


Ion Fe3+ merupakan salah satu kontaminan yang menjadi ancaman besar bagi kesehatan manusia bahkan dalam konsentrasi yang rendah, karena sifatnya yang tidak dapat terurai, beracun, dan terakumulasi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau kadar Fe3+ dalam perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sensor kolorimetri ion Fe3+ yang selektif dan sensitif dengan menggunakan nanopartikel perak (AgNPs) yang disintesis dari ekstrak daun akasia (Acacia mangium). Terbentuknya AgNPs ditandai dengan perubahan warna dari kuning menjadi coklat dan dikonfirmasi melalui spektra UV-Vis pada 408 nm. Uji selektivitas menunjukkan bahwa hanya ion Fe3+ yang mengubah warna AgNPs menjadi tak berwarna dalam waktu 1 detik. Analisis TEM menunjukkan bahwa ukuran AgNPs meningkat dari 10,812 nm menjadi 12,200 nm setelah berinteraksi dengan ion Fe3+. Deteksi ion Fe3+ oleh AgNPs mempunyai rentang linear dari 0,1-1,3 ppm dengan nilai R2 0,99128. Batas deteksi ion Fe3+ oleh AgNPs yaitu 0,32 ppm sedangkan batas kuantifikasinya sebesar 0,99 ppm. Berdasarkan uji repeatability dan reproducibility deteksi ion Fe3+ oleh AgNPs memiliki tingkat presisi yang tinggi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508130054

Keyword
AgNPs Acacia mangium sensor kolorimetri ion Fe3+ deteksi logam berat