(0721) 8030188    [email protected]   

PEMANTAUAN DEFORMASI GUNUNG SEMERU TAHUN 2015-2024 MENGGUNAKAN INSAR BERBASIS PERANGKAT LUNAK LICSBAS DAN MINTPY


Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia yang tersebar di sepanjang zona subduksi aktif, termasuk di wilayah Jawa Timur. Salah satu gunung api aktif yang paling aktif dan berbahaya di wilayah ini adalah Gunung Semeru. Aktivitas vulkanik yang terjadi secara berulang, terutama sejak tahun 2020 hingga 2024, menegaskan pentingnya pemantauan deformasi permukaan sebagai bagian dari upaya penyajian informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deformasi permukaan Gunung Semeru dalam periode 2015–2025 menggunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) dengan pendekatan Small Baseline Subset (SBAS) berbasis perangkat lunak LiCSBAS dan MintPy. Pendekatan ini memungkinkan pemantauan deformasi secara kontinu dan spasial luas dengan efisiensi tinggi. Data yang digunakan berupa citra Sentinel-1 dari jalur ascending dan descending yang diunduh melalui portal COMET-LiCS dan ASF Alaska Edu. Proses pengolahan meliputi koreksi atmosfer menggunakan GACOS, pemotongan wilayah studi, evaluasi kualitas interferogram berdasarkan koherensi dan loop closure, serta inversi SBAS untuk memperoleh nilai kecepatan deformasi Line of Sight (LOS). Selanjutnya, dilakukan dekomposisi vektor LOS menjadi komponen vertikal dan horizontal (arah timur–barat) untuk memahami arah dominan deformasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koherensi berbanding lurus dengan jenis tutupan lahan, di mana area tidak vegetatif seperti lereng aliran lava menunjukkan nilai tinggi (0,65–0,78), sedangkan area berhutan lebat memiliki nilai koherensi rendah (0,03–0,08). Nilai deformasi LOS ascending pascakoreksi atmosferik berkisar antara –245,6 hingga +57,9 mm/tahun, sementara pada jalur descending antara –123,3 hingga +45,1 mm/tahun. Hasil dekomposisi menunjukkan adanya subsidence maksimum hingga –37,7 mm/tahun di area kawah, serta pergeseran horizontal dominan ke arah timur dengan nilai mencapai +60,63 mm/tahun. Temuan ini mengindikasikan adanya aktivitas magmatik bawah permukaan yang terus berlangsung, serta menegaskan efektivitas pendekatan InSAR-SBAS dalam pemantauan deformasi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508120054

Keyword
Gunung Semeru InSAR SBAS LiCSBAS Mintpy