Peningkatan Ridership LRT Sumatera Selatan Melalui Angkutan Pengumpan Di Stasiun Bumi Sriwijaya
Transportasi memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi. Kota Palembang menghadapi tantangan kemacetan yang tinggi akibat rendahnya minat penggunaan transportasi umum, termasuk Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan yang belum optimal dalam menarik penumpang. Salah satu solusi yang dikembangkan adalah penyediaan angkutan pengumpan (feeder) LRT Musi Emas. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi peningkatan penggunaan moda pengumpan menuju Stasiun LRT Bumi Sriwijaya melalui identifikasi karakteristik pengguna, faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan moda, dan strategi pengembangannya. Metode yang digunakan adalah Stated Preference (SP) dengan pendekatan Discrete Choice Experiment (DCE) dan analisis model logit bersyarat. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dan luring kepada 100 responden yang dipilih dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengguna adalah kelompok usia muda, berpendidikan menengah-tinggi, berpenghasilan rendah, dan tidak memiliki kendaraan pribadi. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi adalah biaya perjalanan, waktu tunggu, dan dedikasi rute langsung ke LRT, sedangkan jarak halte tidak signifikan. Strategi yang direkomendasikan meliputi penetapan tarif terjangkau (<Rp2.000), waktu tunggu maksimal 7 menit, rute khusus terintegrasi LRT, dan perbaikan fasilitas halte. Kesimpulannya, pengembangan layanan pengumpan dengan fokus pada keterjangkauan biaya, efisiensi waktu, dan integrasi rute berpotensi meningkatkan ridership LRT secara berkelanjutan di Palembang.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508120021
Keyword
Discrete Choice Experiment LRT Stated Preference Transportasi Pengumpan