Regresi Nonparametrik Spline Untuk Memodelkan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prevalensi Stunting di Pulau Sumatera Tahun 2022
Stunting adalah masalah kesehatan serius dengan dampak jangka panjang pada perkembangan fisik, kognitif, dan produktivitas individu, sekaligus menjadi tantangan utama pembangunan SDM bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan prevalensi stunting 21,6% pada 2022. Meskipun terjadi penurunan dalam dekade terakhir, angka ini masih di atas standar WHO (<20%) dan target RPJMN 2024 sebesar 14%. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan prevalensi stunting di Pulau Sumatera menggunakan metode regresi nonparametrik spline. Model dibangun berdasarkan data prevalensi stunting tahun 2022 dari 154 kabupaten/kota di Pulau Sumatera, serta variabel prediktor yang meliputi faktor-faktor kesehatan, lingkungan, dan sosial yang diduga memengaruhi stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi nonparametrik spline linear dengan kombinasi titik knot merupakan model regresi terbaik. Dari tujuh variabel independen yang digunakan, lima variabel terbukti berpengaruh signifikan yaitu: (X_1 ) persentase bayi yang memperoleh imunisasi dasar lengkap, (X_2 ) persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, (X_3 ) persentase ibu hamil dengan risiko KEK, (X_5 ) persentase KK dengan sanitasi layak, serta (X_6 ) persentasi bayi lahir dengan BBLR yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap model. Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan dari model ini adalah sebesar 43,23%.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508100019
Keyword
Prevalensi Stunting Sumatera Regresi Nonparametrik Spline Generalized Cross Validation (GCV)