Hubungan Rasionalitas Antibiotik Empiris dengan Luaran Klinis Pada Pasien Pediatri Penderita Community-Acquired Pneumonia (CAP) di Instalasi Rawat Inap RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro
Community-Acquired Pneumonia (CAP) terjadi pada pediatri yang masih sangat sensitif terinfeksi penyakit karena fungsi fisiologis organ belum sempurna, sistem imun lemah, dan saluran pernafasan masih berkembang. Pengobatan berupa antibiotik yang rasional agar mencegah terjadinya resistensi dan meningkatkan luaran klinis pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik demografi, gambaran rasionalitas antibiotik empiris, dan mengevaluasi hubungan rasionalitas antibiotik empiris dengan luaran klinis pasien pediatri penderita CAP di Instalasi Rawat Inap RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro pada periode Januari – Desember 2024. Penelitian bersifat non-eksperimental deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dan penggambilan data secara retrospektif pada rekam medis sebanyak 100 sampel memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Penilaian evaluasi rasionalitas antibiotik empiris menggunakan metode Gyssens dan luaran klinis pasien dilihat dari gejala klinis, TTV, dan hasil pemeriksaan laboratorium yang tercatat di rekam medis. Karakteristik demografi terbanyak yaitu laki – laki sebanyak 51 pasien (51%) dan usia 1 – 12 bulan sebanyak 43 pasien (43%). Hasil evaluasi rasionalitas antibiotik empiris dengan metode Gyssens ditemukan bahwa terdapat 53 pasien (53%) mendapatkan antibiotik rasional dan 47 pasien (47%) mendapatkan antibiotik tidak rasional. Hasil analisis statistik menggunakan uji Fisher Exact Test menunjukkan tidak terdapat hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dengan luaran klinis pasien pediatri penderita CAP dengan nilai p=0,599 (p>0,05).
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508070049
Keyword
Community-Acquired Pneumonia (CAP) Rasionalitas antibiotik Antibiotik empiris Luaran klinis