(0721) 8030188    [email protected]   

Perencanaan Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Konservasi Air Tanah


Desa Sungai Langka mengalami perubahan tata guna lahan, kemiringan lahan yang bervariasi, serta jenis tanah yang cenderung sulit meresapkan air. Kondisi ini berpotensi mengurangi kapasitas resapan air, meskipun wilayah tersebut menerima curah hujan yang relatif tinggi. Jika tidak ditangani, penurunan daya resap tanah dapat berdampak pada ketersediaan cadangan air tanah di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi kedalaman lubang biopori (80 cm dan 100 cm) terhadap laju infiltrasi air, mengkaji pengaruh jenis tanah terhadap kapasitas infiltrasi biopori, serta menentukan jumlah dan sebaran lubang biopori yang optimal. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dengan analisis statistik mencakup distribusi normal, log normal, gumbel, log pearson tipe III, chi-kuadrat, dan Smirnov-Kolmogorov untuk mengevaluasi karakteristik curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata laju infiltrasi di lima titik uji dengan tanah lanau berpasir sebesar 3,078 liter/jam (0,01056 cm/detik), melebihi permeabilitas alami tanah tersebut (0,001–0,00001 cm/detik). Dari perhitungan limpasan pada permukaan kedap seluas 4.557 m² dengan curah hujan 21,99 mm, volume limpasan sebesar 90.178 liter. Untuk konservasi 10%, diperlukan 826 lubang biopori dengan kapasitas 10,928 liter. Teknologi biopori terbukti efektif meningkatkan infiltrasi dan konservasi air tanah di Desa Sungai Langka.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508070027

Keyword
Biopori Curah hujan Konservasi air tanah Infiltrasi