Kajian Co-design pada Perancangan Ruang Terbuka Publik Ramah Anak Penyandang ASD (Autistic Spectrum Disorder) di PKOR Way Halim
Ruang terbuka publik yang inklusif bagi penyandang Autistic Spectrum Disorder (ASD) masih sangat terbatas, terutama dalam konteks perancangan yang tidak melibatkan partisipasi langsung dari pengguna. Kota Bandar Lampung, sebagai pusat aktivitas sosial dan pendidikan di Provinsi Lampung, belum memiliki perencanaan ruang publik yang memperhatikan kebutuhan anak penyandang ASD secara partisipatif. Penelitian ini bertujuan yaitu, pertama untuk menerapkan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dalam proses co-design guna menghasilkan rancangan ruang terbuka publik yang ramah anak penyandang ASD di PKOR Way Halim, dan kedua untuk mengevaluasi penerapan PRA pada co-design yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode PRA yang terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu pemetaan partisipatif, pohon masalah, dan diagram Venn stakeholder. Data dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama pendamping anak penyandang ASD yang tergabung dalam komunitas Sahabat Difabel Lampung (SADILA). Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan PRA efektif untuk menggali kebutuhan anak ASD secara kontekstual. Pendekatan co-design yang diterapkan mampu menghasilkan rancangan ruang yang lebih adaptif, seperti zoning berdasarkan sensitivitas sensorik (hiposensitif dan hipersensitif), penggunaan elemen alami, serta penguatan prinsip desain inklusif ASPECTSS. Penelitian ini menyimpulkan integrasi PRA dan co-design dalam perencanaan ruang publik dapat mewujudkan desain yang lebih relevan, partisipatif, dan inklusif bagi anak penyandang ASD.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508060012
Keyword
Ruang Publik Inklusif Anak Penyandang ASD Co-Design Participatory Rural Appraisal Sensory Garden