STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI TELUK LAMPUNG DAN PULAU-PULAU KECIL DI SEKITARNYA DENGAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK PREDIKSI WILAYAH RAWAN TENGGELAM (1988-2024)
Indonesia menjadi salah satu negara dengan garis pantai terpanjang yang memanfaatkan pesisir untuk berbagai aktivitas. Teluk Lampung salah satu wilayah yang padat aktivitas, sehingga rentan terdampak perubahan iklim, seperti perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan estimasi ancaman melalui analisis multi-temporal untuk memprediksi wilayah rawan tenggelam di Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Analisis ini memanfaatkan citra Landsat 1988-2024 dengan Modern Difference Water Index (MNDWI), data pasang surut, DEMNAS dan Peta RBI. Hasil menunjukkan Teluk Lampung memiliki tren penambahan luas daratan, namun delapan pulau kecil mengalami tren pengurangan luas dan dua pulau kecil mengalami tren penambahan luas. Potensi Teluk Lampung mengalami tenggelam sebesar 0,45% (2050) dan 1,3% (2100) dengan dampak signifikan di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Pulau Condong Laut, Pulau Maitem, dan Pulau Lelangga diprediksi tenggelam total pada 2050, diikuti Pulau Tegal, Pulau Pahawang, Pulau Siuncal, Pulau Legundi Tua, dan Pulau Sijebi pada 2100. Vegetasi diikuti fasilitas kritis lahan terbangun dan transportasi diperkirakan ikut terdampak. Model regresi menunjukkan jika 43,1% variabel luas rawan tenggelam dapat dijelaskan, tetapi variabel kenaikan muka air laut (X1) dan perubahan garis pantai (X2) tidak signifikan secara statistik. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pemantauan pesisir dalam menghadapi perubahan iklim.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508060009
Keyword
Perubahan Garis Pantai Prediksi Wilayah Rawan Tenggelam Perubahan Iklim Kenaikan Muka Air Laut