KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN FOTOPROTEKSI
EKSTRAK SIRIH CINA BERDASARKAN PERBEDAAN
POPULASI BAKTERI PELARUT FOSFAT PADA
RHIZOSFERNYA
Sirih cina atau Peperomia pellucida (L.) Kunth, memiliki potensi
dalam bidang farmakologis maupun kosmetik karena diketahui
memiliki senyawa bioaktif yang dapat berperan sebagai agen
antioksidan dan fotoproteksi. Namun keberadaan bakteri pelarut fosfat
(BPF) pada rhizosfer diketahui dapat mempengaruhi senyawa bioaktif
dari tumbuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kapasitas
antioksidan dengan metode phosphomolybdenum assay dan potensi
fotoproteksi secara in-vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis
dua ekstrak sirih cina yang berasal dari area UPT. Konservasi Flora
Sumatera ITERA (KFS) dan Sukarame, Bandar Lampung (SK),
berdasarkan perbedaan populasi BPF. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa populasi BPF asal SK memiliki kelimpahan
sebesar 3,86×10⁷cfu/g, lebih tinggi dibandingkan populasi BPF asal
KFS yang sebesar 3,83×10⁷cfu/g. Perbedaan ini juga tercermin pada
kapasitas antioksidan, di mana ekstrak SK menunjukkan nilai lebih
tinggi yaitu setara 320,04 mg EAA/g dibanding ekstrak KFS yang
setara 219,52 mg EAA/g. Pengujian fotoproteksi, termasuk nilai SPF,
rasio UVA/UVB, critical wavelength, %Te, dan %Tp juga
menunjukkan variasi tingkat fotoproteksi dari kedua sampel ekstrak
pada konsentrasi yang berbeda. Kesimpulannya, terdapat korelasi
positif secara statistik antara populasi BPF dengan kapasitas
antioksidan dan fotoproteksi dari kedua sampel ekstrak sirih cina.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508040073
Keyword