(0721) 8030188    [email protected]   

PERENCANAAN JARINGAN 5G STAND ALONE MENGGUNAKAN METODE INTER-BAND CARRIER AGGREGATION PADA FREKUENSI 700 MHZ DAN 3500 MHZ DI KAWASAN INDUSTRI WAY LUNIK PANJANG


Rendahnya kualitas internet mobile di Indonesia disebabkan karena tidak meratanya teknologi 5G yang hanya tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Maka dari itu, diperlukan pemerataan teknologi pada kota yang belum tersebar jaringan seluler 5G seperti Bandar Lampung, khususnya kawasan industri Way Lunik, Panjang. 5G Stand Alone diharapkan mampu untuk mendukung implementasi pada bidang IoT yang mendukung kecepatan data sangat tinggi. Perencanaan jaringan dilakukan dengan total 6 skenario dengan pendekatan secara coverage planning dan capacity planning. Skenario pada coverage planning dan capacity planning masing masing diterapkan pada 3 skenario: Non-CA 700 MHz, Non-CA 3500 MHz, dan penerapan carrier aggregation. Perhitungan pathloss menggunakan kondisi Light Of Sight (LOS) dan menggunakan propagasi urban macrocell. Perencanaan jaringan 5G dengan metode carrier aggregagation secara coverage dan capacity, dapat meningkatkan hasil parameter-parameter yang menjadi tolak ukur jaringan 5G mencapai kategori sangat baik. Pada simulasi CA coverage, SS-RSRP mencapai rata-rata -75,01 dBm, SS-SINR menghasilkan rata-rata 32,54 dB, dan data rate mencapai rata-rata 564,70 Mbps. Sedangkan pada simulasi CA capacity, SS-RSRP mencapai rata-rata -69,73 dBm, SS-SINR menghasilkan rata-rata 34,12 dB, dan data rate mencapai rata-rata 705,76 Mbps. Carrier aggregation menjadi solusi untuk optimalisasi kinerja jaringan dan menjadi referensi dalam perancangan 5G di masa mendatang, khususnya di sekitar Bandar Lampung.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508040029

Keyword
5G, Stand Alone, Coverage, Capacity, SS-RSRP, SS-S