(0721) 8030188    [email protected]   

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Alga Merah Eucheuma cottonii terhadap Vibrio alginolyticus dan Vibrio parahaemolyticus


Infeksi bakteri Vibrio alginolyticus dan Vibrio parahaemolyticus secara alami ditemukan pada organisme akuatik menyebabkan vibriosis. Penanganan menggunakan antibiotik dalam jangka panjang dan tidak terkontrol dapat menyebabkan resistensi. Oleh sebab itu diperlukan alternatif menggunakan bahan alami seperti ekstrak metanol alga merah Eucheuma cottonii. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi profil senyawa metabolit sekunder Eucheuma cottonii dan menentukan konsentrasi minimum dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri. Tahap penelitian meliputi uji antibakteri metode difusi cakram, uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration), uji MBC (Minimum Bacteriosidal Concentration), uji fitokimia, dan uji GC-MS. Konsentrasi ekstrak E. cottonii yaitu 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, 8000 ppm, dan 10.000 ppm. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat terbesar uji antibakteri diperoleh pada konsentrasi 10.000 ppm, masing-masing sebesar 21 mm pada V. alginolyticus dan 27,5 mm pada V. parahaemolyticus, serta diameter terkecil pada konsentrasi 2000 ppm sebesar 3,5 mm dan 5,83 mm. Nilai MIC untuk kedua bakteri pada konsentrasi >10.000 ppm, namun seluruh konsentrasi ekstrak pada uji MBC belum mampu membunuh kedua bakteri. Uji fitokimia pada ekstrak Eucheuma cottonii teridentifikasi adanya senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Analisis GC-MS menunjukkan tiga senyawa dengan puncak tertinggi, yaitu 11-Bromoundecanoic acid, Hexadecanoic acid, dan Heptadecane. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Eucheuma cottonii memiliki kemampuan sebagai antibakteri dan berpotensi untuk diaplikasikan secara langsung dalam budidaya perikanan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508030015

Keyword
Antibakteri Eucheuma cottonii Vibrio alginolyticus Vibrio parahaemolyticus Vibriosis